Jumat, 20 Agustus 2010

Love Letter For Intan (PPSMB Episode 1)

  Untukmu, Intan
Hari ini entah kenapa tubuhku terasa demam. Makan sahur pun pahit rasanya. Oh Tuhan, tahukah kau apa yang sebenarnya terjadi padaku? Ternyata aku sedang jatuh cinta. Cinta, cinta, cinta C.I.N.T.A. Tumbuh begitu cepat di dalam lubuk hatiku, karena selalu kuberi pupuk agar tetap subur. Dan kau harus tahu itu, Cinta.
  Andai kau tahu perasaan ini, peraasan yang terus ku rajut hari demi hari hanya untukmu. Jembatan rajut yang kubuat smakin kuat, hingga kelak akan menjadi jembatan untuk kita berdua. C.I.N.T.A. Cinta kita. Pandanganmu tak pernah lemah. Kuat dan Panas. Aku suka caramu melirik, menunjukkan sisi keteguhan seorang Ibu.
  Intan... kau ibarat seonggok Intan Permata yang terpisah dari setumpuk pasir yang berbisik genit. Genit, genit, nyubit. Bila kau tahu itu, sakit seperti terjepit parit. Andai aku bisa, akan rajin ku gosok untuk menjaga kemilaunya. Karena kemilaumu, adpat menghangatkan hatiku yang beku oleh salju asmara. Beku... Beku dan keras hatiku sebelum melihatmu. Keras seperti MIRAS. Tapi setelah kau berlari di hatiku dan membawa obor yang menghangatkanku..






--bersambung--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar